Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
|
Sistem iklim adalah sistem kompleks yang melibatkan 7 komponen yang saling mempengaruhi komponen lain yaitu penampakan daratan, temperatur atmosfer, komposisi atmosfer, keseimbangan hidrostatik, kelembaban atmosfer, keadaan laut di dunia, dan kriosfer.[1]
Atmosfer bumi terdiri dari nitrogen (volume 78,1%), oksigen (, 20,9% dan argon (Ar, 0,93%). Gas seperti karbon dioksida (), metana (), nitro oksida () dan ozon (), ke empat gas tersebut mampu menyerap dan menahan sinar inframerah dari matahari, fenomena Ini disebut gas rumah kaca. Gas rumah kaca mampu menyerap sinar inframerah dan meneruskan ke bumi, sehingga suhu di daratan meningkat.[2]
Ketika komponen-komponen ini bervariasi, iklim secara keseluruhan pun berubah [3]. Perubahan terjadi ketika suhu yang dikeluarkan dari Matahari berdampak pada banyaknya panas yang masuk ke iklim dari luar angkasa. Kamudian Perubahan atmosfer dapat memengaruhi cara pembentukan pola awan. Jika tutupan lahan atau material yang berada di permukaan bumi ikut berubah (seperti mencairnya lapisan es) dapat menyebabkan perubahan iklim.
Sistem iklim di bumi bisa berubah bisa disebabkan baik dari variabilitas internal atau tekanan dari luar. Variabilitas internal merupakan variasi alami pada komponen iklim. Kejadian ini mungkin saja sebuah sikulus yang bisa kita prediksi, tetapi tidak menuntup kemungkinan juga bisa terjadi secara acak.
Sementara tekanan dari kekuatan eksternal terpisah dari komponen-komponen iklim Hal ini mencakup variasi orbit Bumi atau panas yang dikeluarkan Matahari, serta gunung berapi. Aktivitas manusia, seperti pelepasan gas rumah kaca dan perubahan penggunaan lahan, merupakan jenis kekuatan eksternal lainnya.